Desa Wisata Nglanggeran

     Nglanggeran merupakan desa yang secara administratif terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Terdapat potensi pariwisata di Desa Nglanggeran dan kini lebih dikenal dengan sebutan Gunung Api Purba. Pengembangan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba diawali oleh Kelompok Pemuda Karang Taruna desa Nglanggeran sejak tahun 1999, dengan adanya kesadaran peduli lingkungan bersama masyarakat menanam pohon-pohon di area gunung yang merupakan gunung yang gundul atau gersang diantara bongkahan-bongkahan batu pencakar langit.
     Dengan berbagai kegiatan aktif dilakukan oleh kelompok pemuda dan masyarakat selanjutnya pemerintah Desa Nglanggeran mempercayakan pengelolaan lahan untuk dikelolah oleh pemuda Karang Taruna.Sebelum 2007 terjadi kevakuman pengelolaan saat setelah terjadi gempa 26 Mei 2006 hingga ditahun 2007. Dibuatlah sebuah lembaga BPDW (Badan Desa Pengelola Desa Wisata) yang melibatkan dari seluruh komponen masyarakat dari ibu PKK, Kelompok Tani, Pemerintah Desa dan juga pemuda Karang Taruna. Potensi dan daya tarik Desa Wisata Nglanggeran banyak sekali salah satunya adalah Gunung Api Purba, peternakan domba etawa, pengolahan cokelat dan masih banyak lagi.
     Untuk ke Desa Wisata Nglanggeran pilih penerbangan pesawat dari Jakarta tujuan Yogyakarta, lanjut ke perjalanan darat ke Patuk Gunungkidul. Desa wisata ini berjarak 25 km dari pusat kota Yogyakarta. Desa Wisata Nglanggeran sendiri mendapatkan berbagai macam penghargaan salah satu nya adalah memeproleh penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik I Indonesia dan menerima penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017, yang diserahkan di Singapura, Jumat 20 Januari 2017.
      Pelopor terbentuk nya Desa Nglanggeran menjadi Desa Wisata adalah putra daerah yaitu Sugeng Handoko lulusan Teknik Industri yang sudah cinta lingkungan sejak kecil yang kini menjadi Ketua Pengelola Desa Wisata Nglanggeran. Mengembangkan dan dan memajukan desa wisata tidak bisa Sugeng lakukan sendiri, dia membutuhkan semua warga untuk berpartisipasi. Dulu banyak sekali halangan, terutama untuk mendapatkan kepercayaan. Maklum, mayoritas penduduk Nglanggeran bekerja sebagai petani. Mereka sudah puas rasanya mendapatkan penghasilan dari ladang dan sawah, jadi sulit sekali keluar dari zona nyaman. Dan, akhirnya semua merasakan manfaat dari munculnya peluang wisata yang mensejahterakan warga.
     Berubah itu tidak mudah butuh perjuangan, pengorbanan, dan keyakinan tinggi. Menurut Sugeng, perubahan Desa Nglanggeran ini sukses berkat kekompakan dari semua warganya yaitu anak-anak, pemuda hingga orang tua nya semua satu irama.
 
Sumber :
    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Dinamika Historis, dan Urgensi Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia dalam Konteks Pergaulan Dunia?

Bagaimana Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana atau Profesional?

Bagaimana Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara bagi Indonesia dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan?